Home · Cerpen · Puisi · Essai

untuk Ksatria Sebelum Cahaya.

Dear Ksatria Sebelum Cahaya.

bukankah perkenalan ini adalah
sebatas basa basi?
tatkala aku telah mengenal
dirimu sebelumnya..namun aku
percaya,
kau dan aku kini telah menciptakan suatu masa yang
aku sebut ajaib dan
indah, yang tak mengenal waktu
yang akan mengisut dari
panasnya
matahari, ataupun jaman yang bertapak menuju ke ranah
persahabatan..tanpa
akan ada angin peralihan yang
mampu menghapus jejaknya.

Dear Aii
apa kabarmu kawan ?
Kini, aku lihat kau cukup sibuk menjalani tanggung jawab sebagai mahasiswa.
Di sisi lain kau terlihat kesulitan mengkoordinasi perasaanmu sendiri tentang dia.
Kau luar biasa.
masih bisa
mengatur di tengah ketidak
teraturan perasaanmu. Salutku untukmu, kawan.

kawan.
masihkah dia di hatimu?
Maafkan pertanyaanku yang
lancang ini. Seakan aku
meragukan kesetiaanmu dalam
mencintai; meski itu untuk dia
yang telah dimiliki bukan oleh kamu. Tenanglah, bersabarlah.
Waktu akan memberi
jawabannya. Perasaanmu tidak
salah, kau jatuh cinta dan
menurutku, cinta tidak pernah
salah. Apalagi, disana kau menempa kesetiaan yang luar
biasa. Percayalah, suatu hari
entah kapan; akan muncul
pasangan hidupmu yang tepat
untukmu. Entah itu ‘dia’ atau
orang lain, sekali lagi, bersabarlah. Doaku yang terbaik
untukmu kawan.

Dear aii.
Terima kasih sudah menjadi
temanku berbagi, menyemangati
aku tetap menulis dan menjadi
objek celaanku.
Aku
mohon, saat kau menjadi lebih
‘besar’ dari sekarang,
menolehlah sesekali padaku.
Musim mungkin berganti, tapi aku harap persahabatan kita tidak
mati.

Maaf kawan, ini sama sekali bukan
surat cinta. Tapi aku yakin, kau
rasakan cinta seorang sahabat
disini bukan? Maka sukseslah
dengan segala impianmu, kejar
cintamu, jangan pernah menyerah pada keaadanmu.
Bejuanglah selalu untuk hidupmu,
aku akan selalu mendukungmu,

sahabatmu,
Basmawati Haris

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "untuk Ksatria Sebelum Cahaya."

Posting Komentar

Back to top