Home · Cerpen · Puisi · Essai

GADIS

malam ini diam-diam aku mengintipmu di balik jendela kamarmu
mengintipmu yang sedang terlelap
mengintipmu yang mungkin sedang beremimpi indah

lalu,
diam-diam aku menyusup ke dalam kamarmu
mendengarkan detak jantungmu
membelai rambutmu
sambil mengecup bibir indahmu
kemudian berlalu meninggalkanmu yang m,asih terlelap

hai,
tahukah kamu tntang rinduku pada matamu
mata yang tak pernah ku temui tatapannya
mata yang kelopaknya selalu menikam rinduku
tentang rinduku pada bibirmu
yang selalu memaksaku mencumbuinya saat tidur lelapmu

terlelaplah
sebab hanya dalam lelapmu 
aku bisa menjilat tubuhmu
menjajaki kemaluanmu
meremas buah dadamu
dan menemukan kisah baru yang indah untukku 
namun pahit bagi kisahmu

BULUKUMBA, 26 SEPTEMBER 2014

Artikel keren lainnya:

Senyum Semburat Senja

Remang senja kian mengusik
Senyum sang mentari perlahan menutup semburat jingga
Ku nikmati senja di gunung cakrawala
Tertoreh warna jingga di pelupuk mata
Dentang waktu mengirim terang ke tepi malam
Di sambut senyum lembayung senja
Di keheningan senja kian temaram
Di pelataran jiwa yang kian gersang
Ku dekap rindu yang kian tertunda
Sebelum pelupuk senja mengatup cakrawala
Ayu terpesona di kerelungan waktu
Senyummu mencoba bersembunyi di balik lembar kehidupan
Ukiran namamu masih terpatri di dalam hati
Raut wajahmu masih terbayang di memori kehidupan
Namun, senja semakin menghitam
Matahari perlahan tenggalam
Langit semakin kelam
Senja menjadi malam
Kau dan aku bungkam


Bulukumba, 23 nopember 2013

Artikel keren lainnya:

Catatan di Sebuah malam

Untukmu,
ada sebuah malam indah yang pernah kita lewati
saat dimana pertama kali ku dengar suaramu di ujung telepon kala itu
suara yang kini selalu menghiasi malamku
suara yang selalu mengantarkan kata-kata indah sebelum lelapku


pernah,
di ujung malam kita habiskan waktu berdua
bercerita tentang indahnya cinta
indahnya puisi
indahnya kota kelahiran
indahnya kekasihmu yang selalu menjadikan indah setiap syair yang kau dengungkan

Hai, Lelaki pecinta violin
Tahukah kamu tentang runduku pada tatapan matamu yang sampai kini menjadi misteri untukku ?
rindu yang selalu menemaniku pada malam yang sepi
pada malam yang dingin
pada malam yang menarikan kisah tanpa pertemuan
rindu yang selalu mencoba membunuh waktu
rindu yang selalu ku sunting dengan sebuah puisi

Pernah,
di ujung malam ku bacakan puisi
puisi tentang cinta untukmu
lalu kau tertawa terbahak panjang
kau menertawaikukemudian kau bercerita tentang kekasihmu
yang ku balas dengan tawa panjang pula
ahhh, aku masih mengenangnya

Hai, Lelaki pecinta Violin
mainkan senarmu untukku
nyanyikan sebuah lagu cinta untukku
akan ku bacakan kau puisi tentang kebahagiaan
puisi tentang rindu yang akan ku lukiskan pada langit
yang akan mempertemukan rindu kita
jika esaok berubah menjadi pertemuan

izinkan aku menyaksikan tangan indahmu memainkan violin untukku
temani aku menikmati secangkir teh di ujung malam yang jelita
semoga kau bahagia, Adik Irwan Syamsir


Bulukumba, 25 September 2014

Artikel keren lainnya:

Back to top