Hujan sering turun dalam gelap dan selalu
saja menemani sepiku.
Hujan yang begitu riang,tertawa dan
senantiasa mengantarkan kedamaian.
Rintiknya yg selalu membawa irama syahdu
di telingaku menemani kesunyian dan kekosongan hatiku.
Mungkin aneh,tetapi hujan selalu saja
memberiku kesempatan untuk menemui seseorang. Menunggu di antara detik suara
hujan dan hati yang merindu kedatangannya.
Seperti saat ini.
Di depan teras rumahku rinai hujan
berguguran sungguh nikmat seperti alunan nada-nada biola yang dimainkan dengan
lihai oleh tangan ahli seseorang. Mataku tak henti hentinya menyudutkan
pandangan diujung jalan lorong itu, menunggu ya menunggu dia hujan yg menjelma
seseorang dan menembus hujan menemuiku.
Mata bulat dan bibir merah dengan penuh
kedinginan mengulas senyum menghampiriku.
Aku mendengar suara langkahnya menuju
tempatku.
Ia menatapku,dan aku balas menatapnya.
Ku ulurkan tanganku mencari tangannya dan kini jantungnya berdegup sangat
kencang.
Aku menggenggam tangannya,ia memelukku
kami berdiri waktu seakan-akan terhenti namun jiwaku terasa tenteram dan hatiku
damai.
Kemudian mulutnya menyentuh telingaku
lalu berucap "terima kasih masih setia menungguku"
"aku akan selalu disini
menunggumu,terima kasih kau selalu menepati janjimu"balasku
"aku akan selalu datang setiap
hujan karena hujan adalah kita"ucapnya dengan suara lembut.
Aku tersenyum
"sayang,jika hujan seperti ini aku
seperti menggambarkan kembali kisah kita pada ilalang di taman kota kala
itu.Duduk di bawah cahaya bulan menyaksikanmu memainkan biola dengan air mata
yang mengalir dalam nada-nadanya”
"aku menikmati pertemuan ini
sayang,menatap matamu,menyentuh bibirmu,menikmati senyummu pada pertemuan yg
menghapus jarak kerinduan kita dan hanya menyisakan matamu dan mataku yang
saling mencium kenangan kita"
ahh hujan sudah mulai redup sayang itu
tandanya aku sudah harus pergi "katanya
sedih,seperti tak ingin
melepaskannya,hanya ingin menatapnya memeluknya dengan penuh kehangatan.
"kekasihku,aku akan kembali. Jika
esok hujan tak turun.izinkan aku menemuimu saat senja.
Aku akan kembali karena aku dan jiwaku
tak akan pernah pergi jauh selain diantara hati dan matamu.
Tunggu aku disini sayang,tepat di tempat
aku meneteskan satu tetes air mata kerinduanku padamu 'AKU MENCINTAIMU'
Bisiknya padaku.
Dia telah pergi bersama kenangan.
Aku membuka mata.
Ahh ini hanya kegilaanku,imajinasi dan
khayalanku yang terlalu tinggi,menghadirkan sosokmu membawaku terbang disudut
rasa yg menyesaki setiap ruang kosong di dalam hatiku.
Selamat jalan kekasihku.
Aku yakin kau akan datang dalam
kenyataan saat hujan atau senja membawa sekuntum mawar dan puisi untukku di
tempat kau pertaama kali meneteskan air mata kerinduanmu padaku.
Begitu janjimu dalam imajinasiku.
Aku percaya itu.
Barombong, 1 Desember 2014
Kereeen....
BalasHapus