Home · Cerpen · Puisi · Essai

MENAUTKAN KISAH DI CENDRANA (Kelas Inspirasi Bone 2)


Kabupaten Bone kota kenangan tempat untuk selalu kembali, kali ini mengunjunginya  bukan menjejaki kenangan tapi mengunjunginya untuk menuliskan kisah yang lain bertemu dengan banyak orang, bertemu anak-anak penerus bangsa, memperkenalkan mereka mimpi dan cita mereka, menemukan keluarga baru dan cerita yang baru.


Pagi setelah hujan yang manis di kotaku, bersama Kak Indah desaigner andalan kami yang hari ini hingga besok berhasil meninggalkan tugas-tugas mendesain yang menumpuk dari pelanggan di toko nya. Kami berangkat dengan semangat yang lain, semangat yang jauh lebih membara dari perjalanan dan petualang sebelumnya.


Dengan mengendarai motor baru milik kak indah, saya mengendarainya perlahan menikmati betul perjalanan suasana mendung dan jalan raya yang basah sisa sisa hujan yang manis itu, melewati kelokan di kabupaten sinjai, kelokan yang luar biasa menantang, saya menikmati perjalanan sembari berbincang banyak hal bersama kak indah di atas motor sesekali menyanyikan lagu-lagu andalan yang keren namun menjadi tidak jelas dan hancur  dinyanyikan oleh saya  dengan suara saya yang fals.


Dari kaca spion motor saya melihat di belakang kak indah sesekali kepalanya terjatuh karena rasa kantuk yang ia derita sepanjang jalan, karena mengantuk dan merasa haus, saya singgah sejenak di kota sinjai membeli air mineral dan sedikit meluruskan badan, tetiba  seorang kawan menelpon menanyakan posisi, yah kawanku namanya kak alif menelponku setelah melihat pemberitahuan FACEBOOK teman sekitar saya berada di sekitarnya, ia menelpon lalu mengajak makan siang, kak alif adalah kawanku anak dari guru kehidupanku pak muhannis setelah di jamu makan siang saya bergegas meninggalkan kota sinjai memburu waktu untuk bisa tiba di kota bone menghadiri BREAFING KELAS INSPIRASI BONE 2 (yah tujuan utamaku ke bone kali ini untuk mengikuti Kelas Inspirasi Bone 2).


Perjalanan kali ini agak lama memakan waktu sekitar 4 jam untuk tiba di kota bone, saya mengendarai motor dengan pelan, tiba di kota bone saya mencari tempat kegiatan Baruga Coppo Tellue Ponceng, tempat yang harus membuatku tersesat di kota bone karena alamatnya tak ada dalam maps dan orang bone banyak yang tak tahu, saya bahkan mengelilingi Lapangan Merdeka sebanyak 4 kali karena ditipu pemuda yang memberikan alamat yang salah, berkat kak Ibhet (Ketua Panitia) saya tiba di lokasi kegiatan, setelah tiba acara breafing kemudian di mulai. Acara ceremonial lalu saya ditodong panitia untuk membacakan puisi. Puisi yang tak siap saya bacakan, dengan gaya yang tanpa persiapan saya membaca puisi.


Seluruh rangkaian kegiatan breafing di mulai, saya berkeliling kota bone untuk menyiapkan segala alat untuk persiapan menginspirasi salah satu SD di Kecamatan Cendrana.
Suara adzan berkumandang, bersama kak EKA dan kawan yang lain beristrahat sejenak di GARDEN EIGHT cafe, menikmati makan malam dengan santap.
Sementara berbincang, kawan baik hati kawan-kawan dari SAPMA PEMUDA PANCASILA Kab. Bone mengunjungiku berbincang banyak hal, membincang organisasi dan mencerita kisah-kisah yang lalu, kawan-kawanku yang baik hati itu mentraktir saya dan kawan-kawan (Terima Kasih kak ketua A. Adhar, Kak Ibbe dan kak Alda saya selalu menikmati pertemuan dan cerita cerita kita), setelah berbincang kawan Tim Labotto menjemputku lalu kemudian menuju lokasi menginspirasi dengan gembira.


Malam yang gulita menyusuri jalan yang tak mulus serta berlubang menuju Kecamatan Cendrana, di perjalanan yang gulita tetiba hujan yang manis menemui perjalananku, saya suka hujan suka sekali tetapi untuk malam itu hujan menjadi tak nikmat sama sekali, di tenfgah badan yang remuk, mata yang kantuk dan kepala yang pening ia menjumpai sementara tak ada tempat berteduh yang nyaman, badan dan pakaian meenjadi basah kuyup setelah reda kami melanjutkan perjalanan jalan yang semakin rusak jembatan kayu yang menegangkan, empang yang banyak menjadi pemandangan yang dinikmati sepanjang perjalanan.


Pukul 23.00 lewat sekian kami tiba di rumah kepala sekolah SD yang akan kami tempati berbagi kisah Inspiratif Bapak H. Ambo Tang menjadi tuan rumah yang ramah dan baik hati, ia bersama istri menjaadi orang tua angkat kami semalam, tiba kami di siapkan milo panas yang nikmat bersama kue bolu yang sepertinya sudah sejak sore mereka siapkan untuk kami, kami datang mengganggu tidur mereka yang telah lelap tapi mereka tetap ramah menyambut kami bahkan dengan sangat ramah menyiapkan kami makan malam, kami menikmati santapan malam eh, bukan santapan malam bahkan santapa sahur yah karena kami makan sekitar pukul 02.00 malam, menikmati sup, ikan bakar dan udang goreng nikmat kami santap dengan lahap.

Setelah itu, sambil berbincang kami menyiapkan segala kebutuhan persiapan untuk kegiatan esok pagi, pekerjaan masih banyak karena kelelahan saya tidur lebih awal dibanding kawan-kawan yang lain.
Pagi di Cakkeware sebuah desa di Kecamatan cendrana setelah bersiap kawan-kawan yang lain pun telah bersiap kami menikmati sarapan lalu bergegas menuju sekolah SD INPRES 12/79 Labotto dan lagi kami di sambut hangat oleh para guru dan siswa di sekolah itu.


Setelah bersiap dan perkenalan tujuan kami datang di sekolah, misi utama pun di mulai
Bersama kakak kakak relawan pengajar menunjukkan aksi terhebat mereka mengajar anak-anak, memperkenalkan profesi, mengajak anak bermimpi dan memiliki cita-cita, memotivasi anak-anak untuk terus beerjuang meraih mimpi-mimpi mereka semoga kelak ia menjadi apa yang ia inginkan di masa kecilnya.



Di Kelas Inspirasi Bone ini saya berprofesi sebagai seorang Pustakawan yang mengelola Rumah Baca Pinisi Nusantara 1986 Bulukumba, tugasku memperkenalkan jenis buku bacaan ke anak-anak kemudian mengajak mereka untuk terus membaca serta diselingi dengan dongeng sederhana dan games educative , ketika mengajar di kelas 4 tetiba seorang anak yang membaca buku yang saya bawaa berkata
” Kak Basma magello bo’botta pinrenga kubacai, de’ engka mita bobbo pekkiyye ka”( bukunya kak basma cantik, pinjam saya untuk say abaca, saya belum pernah melihat buku seperti ini)
“adik-adik belum pernah melihat buku seperti ini/buku dongeng bergambar”
“tidak pernah kak” sahut mereka bersamaan
“kak basma, besok kembali ke sini lagi yah, bawakan kami buku bacaan seperti ini, di sekolah kami tak ada perpustkaan, buku yang ada di kelas hanya buku IPA dan MATEMATIKA” sahut salah seorang adik.
“adik-adikku doakan kesehatan untuk kak basma semoga kelak bisa kembali ke sini membawa buku bacaan yang layak untuk kalian”
“terima kasih kak basma” sahut mereka lalu memelukku.


Sementara di kelas lain riuh, adik-adik berteriak dengan semangat ingin menjadi polisi karena kedatangan salah seorang kakak relawan dengan profesi Polisi kak Aras namanya, dengan tutur yang lembut dan santun memperkenalkan profesinya kepada adik-adik


Ada kak Faizal seorang anggota PPS yang memperkenalkan ke adik-adik mengenai tata cara memilih di saat pemilu, mengajarkan adik-adik bahwa golput bukan pilihan yang tepat, memperkenalkan kotak dan bilik suara pemilihan umum.


Ada kak Ardi seorang dosen yang memperkenalkan bagaimana kehidupan dan tugas seorang dosen yang menjelaskan tahapan pendidikan pada adik-adik


Ada kak Titin seorang Apoteker yang menjelaskan berbagai jenis obat yang harus di konsumsi adik-adik ketika sakit, yang sempat membuat adik-adik panik karena mengira kak titin adalah seorang perawat yang datang membawa suntikan untuk menyuntik mereka semua.


Ada kak Ashar seorang Vlogger andalan kabupaten bone yang membawa keceriaan lain kepada adik-adik, mengajarkam dan memperkenalkan adik-adik Vlogger itu seperti apa, kerjanya dimana dan alat yang diperlukan itu apa saja. Anak-anak bergembira apalagi ketika simulasi pengambilan video seoramg vlogger.


Dan ada kak Idha Fasilitator di Tim kami yang keren yang siap berlarian kemana-mana di setiap kelas mengingatkan kami soal waktu jam mengajar, membantu menyiapkan segala alat peraga setiap relawan dan membantu segalanya, kak idha selalu saja siap mengerjakan apa saja yang kami butuhkan.





Semangat yang bergembira menyelimuti hati kami semua, hari ini bisa menyempatkan waktu berbagi kisah bersama adik-adik yang keren, kesempatan yang luar biasa yang tak semua orang mampu memiliki dan melakukannya.
Senin yang gembira setelah menginspirasi semuanya bergembira yang kami tutup dengan penyerahan piagam kepada pihak sekolah dan foto bersama keluarga besar SD  12/79 LABOTTO Kec Cendrana.


Kami meninggalkan sekolah dengan riang menuju rumah pak H Ambo Tang lalu  kami disuguhi makan siang yang lezat oleh ibu aji. (sehat selalu pak haji sekeluarga
Setelah bersiap dan membereskan kerecoka di rumah pak haji kami meminta pamit untuk menuju lokasi Refleksi di ibu kota Cakkeware
Tak mudah menuju lokasi refleksi kita harus melewati jalanan berlubang penuh lumpur, sepatu harus penuh lumpur untuk tiba di lokasi namun kami tiba dengan gembira yang luar biasa bertemu banyak relawan yang dihatinya penuh cinta untuk berbagi dengan sesama..
Semua relawan menyampaikan bagaimana kesan dan pesannya untuk kegiatan Kelas Inspirasi Bone ini, kami bertemu saling berkenalan dan menjalin silaturrahmi yang panjang ke depan. Rangkaian kegiatan kelas inspirasi selesai.

Setelah adzan adzar berkumandang kami meninggalkan kecamatan cendrana menuju kota bone, mempersiapkan diri dan badan yang kuat untuk menantang malam menuju pulang.
Kawanku kak Indah tetiba merasa pusing dan kelelahan, akhirnya rencana untuk pulang berdua setelah magrib saya batalkan, kak indah akhirnya pulang bersama kakak dosen di jemput bapak tentara yang baik hati langganan desain kak indah di tokonya.
Malam di kota bone, saya menikmatinya di lapangan merdeka, menikmati suasana dan kisah-kisah yang pernah ada di sana, menyaksikan beberapa pasang kekasih sedang bergandengan tangan dan saling berpelukan di areal taman, saya berdiri di bawah Patung Arung Pallakka mengejeki diri yang Sendiri (eh, kok baper. hehehhe)

Banyak orang baik di Bone, saya dan beberapa kawan relawan diajak menikmati malam di cafe dan ditraktir oleh kak Ardi yang baik lalu diajak makan malam oleh kak Faizal yang baik hati pula. Malam yang nikmat di kota bone, karena kelelahan dan harus menyiapkan tenaga untuk mengendarai motor esok pagi kami akhirnya menuju rumah seorang kawan rumah kawannya kak ARI dan Kak Eka untuk istrahat, tidur yang lelap.
Pagi yang hening saya terbangun bersama kak Eka lalu mempersiapkan diri untuk PULANG menuju Bulukumba.
Setelah subuh, Mata yang masih kantuk meninggalkan Kota Bone meninggalkan kotamu menuju Pulang SENDIRI.

Dan kini saya di sudut ternyaman rumah keduaku, menuliskan kisah ini.
Mari tetap senantiasa menjaga semangat, menjaga cinta, menjaga silaturrahmi untuk senantiasa berbagi untuk anak bangsa
Saya ikut merasa bangga bahwa kita bisa saling menemukan dan saling bertautan demi sebuah misi sederhana ini. 

Berhenti mengeluh tidaklah cukup. Berkata-kata indah dengan penuh semangat juga tidak akan pernah cukup. Mari kita nyalakan lilin untuk Indonesia.
TERIMA KASIH UNTUK SELURUH RELAWAN



Rumah Baca Pinisi Nusantara 1986 Bulukumba, 12-04-2018


Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "MENAUTKAN KISAH DI CENDRANA (Kelas Inspirasi Bone 2) "

Posting Komentar

Back to top