Mengunjungi kota Sutera ini adalah yang pertama kalinya
bagiku, tak ada alasan lain selain Kelas Inspirasi Wajo. Melewati perjalanan
yang menegangkan namun akhirnya harus terbayar dengan pertemuan yang nikmat
bersama para relawan kelas inspirasi wajo.
Selalu ada cerita dan kisah di setiap perjalanan mengikuti
Kelas Inspirasi. Kali ini selain menginspirasi saya jua belajar bagaimana
sejarah Bugis di Tanah ini, Tanah Lamadukkelleng tanah pertama lahirnya bugis.
Lain kota lain sikap, di tempat ini di Desa Tadangpalie
desa yang jauh dari kota, jalur yang tak mudah dijangkau karena jarak dan
situasi jalan yang tak mulus. Hal pertama yang kupikirkan saat menemui kampong ini
bahwa mungkin kampong ini adalah salah satu kampong yang tertinggal sebab kita
harus melalui perjalanan yang menegangkan, melewati 2 jembatan gantung
menggunakan sepeda motor untuk bisa berhasil melewati jalurnya. Bisa dibayangkan
bagaimana menegangkannya ketika harus melewati jembatan gantung dengan tinggi
dan panjang kurang lebih 10 meter, bagaimana jika saat melewati jembatan itu
kita terjatuh, tenggelam dan ahhh itu yang kubayangkan tapi Alhamdulillah karena
semangat dan keinginan untuk berbagi bersama adik-adik kami berhasil melewati
itu. Setelah melewati jembatan gantung kita jua harus melewati jalan bebatuan,
berlubang untuk bisa tiba di sekolah tempat kami akan berbagi kisah.
SD 326 Tadangpalie, salah satu sekolah sasaran kelas
inspirasi wajo kali ini. Sekolah yang siswanya memiliki sikap yang berbeda. Semangat
dan rasa ingin tahu yang tinggi yang mereka miliki membuat kami sedikit
kewalahan menghadapi tingkah mereka yang jua luar biasa.
Di sekolah ini, saya menemukan semangat sekolah anak yang
luar biasa, menemukan anak kecil yang usianya belum mencukupi usia untuk bisa
sekolah di Sekolah Dasar yang memaksa diri untuk tetap bersekolah meski usia
belum cukup, menemukan anak yang harus merobek buku dan kertas pelajaran jika
mengerjakan tugas tapi tak bisa menyelesaikannya, menemukan anak yang sudah
memiliki akun media social dan menggunakannya layaknya orang dewasa, di Sekolah
ini menemukan anak sekolah dasar yang sudah mengenal yang namanya pacaran,
menemukan anak yang sudah mengenal barang terlarang, di sekolah ini saya
menemukan anak yang menganggap bahwa orang tua tak penting dalam
kehidupannya.ahh di sekolah ini saya menemukan banyak kisah berbeda.
Di sekolah ini saya belajar betapa seharusnya penting
pedidikan moral bagi siswa yang tak harus dimulai dari sekolah, pendidikan
moral yang bukan hanya harus lahir dari guru untuk mengenalnya tapi harusnya
pertama lahir pada orang tua karena sesunggunya orang tua yang memiliki waktu
yang paling banyak bersama anak.
Di sekolah ini saya harus merubah tekhnik pembelajaran
yang seharusnya hanya memperkenalkan profesi tapi jua harus merangkap menjadi
Inspirator dan Motivator bagi anak-anaknya. Tidak mudah memang mengajar apalagi
itu bukan pekerjaan seharian kita tapi hari ini saya berhasil membuat anak-anak
patuh dan berjanji melupakan dan meninggalkan sikap buruknya meski pada
akhirnya suara harus hilang karena harus berteriak dan menyeimbangakn diri
bersama adik-adik seolah.
Di akhir pertemuan ini, tetiba suara gaduh, sikap bawel,
bandel dan preman yang dimiliki para siswa harus luruh dan luntur ketika
diakhir bersama menyanyikan lagu Indonesia raya di bawah terik matahari yang
menyengat sembari mengibarkan bendera merah putih masing-masing ditangannya,
menerbangkan cita-cita saling berbaur dan saling mengasihi
Di sekolah ini SD 326 Tadangpalie kami menemukan keluarga
baru siswa, guru dan para relawan tetiba berbaur menjadi satu, menanamkan kasih
dan menemukan cinta persaudaraan dalam diri. Kami yang datang dari daerah yang
berbeda, latar belakang profesi yang berbeda, pertemuan yang tak pernah terjadi
sebelumnya tetiba menjadi pertemuan yang sangat dirindukan, pertemuan yang
merajut kasih dan kisah penuh cinta dalam persaudaraan yang satu saling
mengasihi.
Di hari itu, kami percaya bahwa telah terbentuk lagi satu
keluarga besar yang penuh dengan cinta dan kenikmatan persaudaraan, hari itu
kami percaya keindahan dari gerakan Kelas Inspirasi ini, gerakan yang tidak
atas nama siapa-siap, namun semua orang yang ada mengambil bagian dan
mengerjakan apa yang masing-masing bisa dikerjakan. Seperti yang kita ketahui
bahwa hidup ini hanya sekali, kita akan sangat merugi jika hanya mengeluh sana
sini tapi tak pernah ikut beraksi.
Hari itu kami percaya bahwa pendidikan tak peduli siapa
yang menjadi pemimpin negeri ini, pendidikan bukan hanya PR bagi pemerintah,
pendidikan juga bukan hanya PR guru dan Dinas Pendidikan saja namun ini adalah
PR kita semua.
Terima Kaish untuk gerakan yang luar biasa ini, gerakan
yang kami cintai, gerakan yang menginspirasi kami.
SEHARI MENGAJAR SEUMUR HIDUP MENGINSPIRASI
MARI BANGUN MIMPI ANAK INDONESIA
Bulukumba, 19 April 2017
Tulisan Lain yang Serupa:
Luar biasa keren kaka
BalasHapusAmazing...
BalasHapus