Home · Cerpen · Puisi · Essai

SURAT UNTUK EMAK KESAYANGAN


Assalamualaikum emak!

Apa kabarmu hari ini ?
Lama tak kulihat senyummu karena sibukku di perantauan.
Semoga kau baik-baik saja Mak.

Emak.
Hari ini, harimu aku tak sempat menemanimu. Aku hanya inginmengucapkan “SELAMAT HARI IBU Mak”

Emak.
Pagi ini sudah lihatkah engkau kado kecil untukmu yang kutitip pada adikku?
Tak ada yang istimewa dari itu Mak, hanya kado kecil yangku beli dari hasil keringat dan tabunganku sendiri Mak.
Mak kini aku sudah mulai belajar tentang kemandirian mak.
Mak kado itu sangat bahkan sangat-sangat tak cukup, taklayak dan tak pantas di sebut pembalasan jasa.

Emak.
Di perantauan ini aku benar-benar merinduimu.
Merindukan belaian dan usapan tanganmu di kepalaku sebelumtidurku,merindukan masakanmu, rindu mencium tanganmu sebelum berangkatkuberaktivitas.
Emak.
20 tahun aku di dunia, 20 tahun kau mengasuhku tapisampai kini belum ada jasamu yang bisa kubalas. Belum bisa menjadikebanggaanmu, belum bisa menjadi anak andalanmu Mak.

Emak.
Kau pernah memarahiku,mengajariku tentang hidup mandiritapi kau terkadang kau menangis ketika melihatku susah, kau penuh dengan maafdan ampun, kasih sayangmu adalah sinar kegaiban Tuhan
Emak kau yang mengajariku kau yang mengenalkanku denganTUHAN.

Emak
Setiap aku salah kau hukum aku dengan nasihat .
Emaak kau selalu bangun tengah malam bermunajat ketikaaku dalam kesulitan,dalam kesakitan kau mendoakan keselamatan dan kesuksesankuMak.
Kau menjadi obat penawar dan semangatku dalam mencapaikejayaan.
Emak.
Engkau guru pertama yang mengajariku kasih sayang sejati
Mengajariku mulai dari membuat titik lalu menjadigaris-garis dan aksara yang berarti.

Emak.
Di perantauan ini aku menjalani lorong-lorong panjang danbanyak tujuan.
Panas dingin masuk di badanku yang kurus ini
Bintang-bintang menjadi kunang-kunang hanya untukmu Mak.
Hidup memang fana Mak.
Tetapi keadaan tak berdaya membuat diriku tak ada
Kadang-kadang aku merasa terbuang ke belantara
Tanpa emak,tanpa bapak tanpa keluarga.

Emak disini mereka terkadang merekamenertawaiku,mencibirku karena cita-cita dan kekurangaku Mak.
Aku terkadang marah,aku takut aku gemetar namun akubersabar karenamu Mak.
Mengingatmu Mak adalah mengingat kewajiban sehari-hari.

Emak.
Aku rindu kita bertukar pikiran.
Menceritakaan tentang mereka yang melengkapi hidupku Mak,
Tentang kekasihku,tentang lelakiku,tentangsahabatku,tentang pengasuhku tentang tulisanku dan tentang mereka yangmemusuhiku Mak.
Tentang cita-citaku,tentang pujian palsu mereka,tentang motivasimereka, dan tentang susah senang hidupku di perantauan ini mak.

Hai Mak.
Apakah kau masih ingat ketika aku memelukmu di atasranjangmu
Ketika perutmu sakit dan aku tenangkan kau denganciuman-ciuman di lehermu.
Masya Allah aku merindui bau kulitmu Mak.
Aku rindu kau membuat kepangan di rambutku,
Membenarkan lengan bajuku sebelum berangkat kuliah.
Mengetok pintuku setiap pagi membangunkankumenunaikan  kewajibanku pada SangPencipta Mak.
Aku rindu kau menegurku ketika sedang berkelahi dengan adik-adikkuMak.
Aku rindu kau suapi.
Aku rindu kau memaksaku meminum obat ketika sakitku.
Aku rindu kau tertawai ketika belajar dandan tapi takbisa-bisa dan hasilnya aku masih sama bahkan semakin jelek Mak.

Emak.
Aku akan buat kau tak rugi melahirkanku,
Karenamu aku akan jadi lebih bermakna Mak.
Mak apabila aku menulis sajak aku merasa ada kau dalamsajakku kau tersenyum dan menyemangatiku untuk tetap menulis Mak.

Emak.
Aku merinduimu.
Aku rindu cium tanganmu.
Jangan takut Mak.
Aku akan menjadi apa yang kau harapkan.
Semoga kau baik-baik saja Mak.
I LOVE YOU SO MUCH :*


Dari anak yang menghormatimu,
Basmawati Haris


Bulukumba,22 Desember 2014 


Artikel keren lainnya:

cerpen : HUJAN, SENJA DAN CINTA


Hujan sering turun dalam gelap dan selalu saja menemani sepiku.
Hujan yang begitu riang,tertawa dan senantiasa mengantarkan kedamaian.
Rintiknya yg selalu membawa irama syahdu di telingaku menemani kesunyian dan kekosongan hatiku.
Mungkin aneh,tetapi hujan selalu saja memberiku kesempatan untuk menemui seseorang. Menunggu di antara detik suara hujan dan hati yang merindu kedatangannya.
Seperti saat ini.
Di depan teras rumahku rinai hujan berguguran sungguh nikmat seperti alunan nada-nada biola yang dimainkan dengan lihai oleh tangan ahli seseorang. Mataku tak henti hentinya menyudutkan pandangan diujung jalan lorong itu, menunggu ya menunggu dia hujan yg menjelma seseorang  dan menembus hujan menemuiku.
Mata bulat dan bibir merah dengan penuh kedinginan mengulas senyum menghampiriku.
Aku mendengar suara langkahnya menuju tempatku.
Ia menatapku,dan aku balas menatapnya. Ku ulurkan tanganku mencari tangannya dan kini jantungnya berdegup sangat kencang.
Aku menggenggam tangannya,ia memelukku kami berdiri waktu seakan-akan terhenti namun jiwaku terasa tenteram dan hatiku damai.
Kemudian mulutnya menyentuh telingaku lalu berucap "terima kasih masih setia menungguku"
"aku akan selalu disini menunggumu,terima kasih kau selalu menepati janjimu"balasku
"aku akan selalu datang setiap hujan karena hujan adalah kita"ucapnya dengan suara lembut.
Aku tersenyum
"sayang,jika hujan seperti ini aku seperti menggambarkan kembali kisah kita pada ilalang di taman kota kala itu.Duduk di bawah cahaya bulan menyaksikanmu memainkan biola dengan air mata yang mengalir dalam nada-nadanya”
"aku menikmati pertemuan ini sayang,menatap matamu,menyentuh bibirmu,menikmati senyummu pada pertemuan yg menghapus jarak kerinduan kita dan hanya menyisakan matamu dan mataku yang saling mencium kenangan kita"
ahh hujan sudah mulai redup sayang itu tandanya aku sudah harus pergi "katanya
sedih,seperti tak ingin melepaskannya,hanya ingin menatapnya memeluknya dengan penuh kehangatan.

"kekasihku,aku akan kembali. Jika esok hujan tak turun.izinkan aku menemuimu saat senja.
Aku akan kembali karena aku dan jiwaku tak akan pernah pergi jauh selain diantara hati dan matamu.
Tunggu aku disini sayang,tepat di tempat aku meneteskan satu tetes air mata kerinduanku padamu 'AKU MENCINTAIMU' Bisiknya padaku.
Dia telah pergi bersama kenangan.
Aku membuka mata.
Ahh ini hanya kegilaanku,imajinasi dan khayalanku yang terlalu tinggi,menghadirkan sosokmu membawaku terbang disudut rasa yg menyesaki setiap ruang kosong di dalam hatiku.
Selamat jalan kekasihku.
Aku yakin kau akan datang dalam kenyataan saat hujan atau senja membawa sekuntum mawar dan puisi untukku di tempat kau pertaama kali meneteskan air mata kerinduanmu padaku.
Begitu janjimu dalam imajinasiku.
Aku percaya itu.

Barombong, 1 Desember 2014


Artikel keren lainnya:

Back to top