Saat bangsa ini terus merintis kemajuannya demi meningkatkan martabat di mata bangsa
lain, kepingan sejarah yang diciptakan oleh orang-orang berani dan bermisi kuat pun terus
bertambah. Jika kita mau menelurusi kepingan-kepingan sejarah tersebut, maka jangan terkejut
jika kita banyak menemukan peran Perempuan di dalamnya.
Perempuan adalah manusia sebagaimana juga laki-laki. Perempuan memiliki seluruh potensi
sebagaimana yang dimiliki laki-laki: akal yang berpikir, naluri yang merasa dan tubuh yang
bergerak dalam ruang dan waktu. Akan tetapi dalam realitas kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa sampai hari ini, kita menyaksikan dengan kasat mata bahwa masih begitu banyak
makhluk Tuhan berjenis kelamin perempuan, belum sepenuhnya memperoleh kemerdekaannya
sebagaimana kemerdekaan yang dimiliki lawan jenisnya : laki-laki. Masih ada banyak sekali
aturan-aturan ataupun norma-norma dalam masyarakat yang harus dilewati oleh seorang
perempuan dalam beraktivitas dengan kata lain masih ada pembatas yang menghalangi langkah
perempuan untuk bertindak tidak seperti halnya laki-laki.
Kehidupan perempuan masih harus tergantung kepada laki-laki. Peran-perannya dibatasi
untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak membutuhkan pikiran cerdas dan tenaga yang kuat. Oleh
sebab itu, Menjelang hari kemerdekaan Indonesia yang ke 71 ini, seharusnya harus semakin
membuka peluang bagi perempuan untuk terus menyuarakan hak-haknya, Perempuan harus bisa
menghadapi tantangan jamannya sendiri karena Peran perempuan berbeda setiap jamannya
sesuai tantangannya. Dalam masa 71 tahun kemerdekaan Indonesia, peran dan tantangan pun
bergeser. Kemerdekaan seharusnya mampu memberikan ruang bagi perempuan untuk berperan
aktif dalam ruang-ruang publik. Peran-peran publik telah menganga bagi perempuan dengan
kemampuan tinggi. Peran-peran ini membutuhkan kecerdasan dan kemampuan kepemimpinan
yang teruji.
Perjuangan untuk memperoleh hak yang sama secara tegas dimulai dari RA. Kartini,
walaupun banyak wanita-wanita lain di Indonesia memiliki perjuangan yang sama, tetapi
perjuangannya merupakan cita-cita agar wanita memiliki pemikiran dan tindakan yang modern.
Wanita dan laki-laki mempunyai tempatnya masing-masing di dalam kehidupan kemasyarakatan.
Dan kedua jenis manusia tersebut dapat menempati tempatnya masing-masing tanpa menjadi
kurang hak-sama sekali, karena pikiran, kecerdasan, menentukan nilai yang sama antara laki-laki
dan perempuan. Dalam mengisi peran inilah perempuan semakin mendapatkan status sosialnya
dan tidak lagi dianggap sebagai peran pinggiran karena sejatinya perempuan berjalan dan berbuat
sejajar dan sama pentingnya dengan mitranya dalam beraktualisasi diri. Karena merdeka tak
sekedar mengibarkan bendera dan merayakan momen bersejarah lewat acara penuh suka cita
disetiap tanggal 17 Agustus. Memang banyak pekerjaan yang dikerjakan oleh laki-laki dan
perempuan dengan tidak meninggalkan sifat-sifat asli perempuan. Akan tetapi keinginan,tuntutan
serta jabatan-jabatan ini, kecerdasan dan pikiranlah yang memegang peranan banyak.kaum
perempuan memiliki kedudukan yang sama dalam berusaha dan bekerja, hanya saja budaya
masyarakat yang menganggap perempuan harus berada di rumah mengurus rumah tangga. Tetapi
dengan adanya kemajuan zaman maka perempuan dan laki-laki dapat bekerja sama dalam
berbagai bidang kehidupan. Dengan kata lain, bahwa perempuan perlu mendapat kesempatan
untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengisi pembangunan sesuai dengan yang dicita-
citakan bersama.
Tapi lebih penting dari semua itu, khususnya bagi Perempuan Indonesia, momen
kemerdekaan ini adalah peringatan bagi kita untuk semakin berani menyuarakan hak-hak kita
sebagai manusia, tanpa sedikitpun mengenyampingkan kewajiban sebagai pendamping hidup
pria, Ibu dari anak-anak kita serta kodrat sebagai anak yang selalu patuh pada nasehat orang tua.
Untuk itulah kita perlu menyadari keberadaan kita sebagai perempuan, bahwa kita harus
mendapat perlakuan yang sama dengan siapapun, hak yang tak beda disegala bidang dan yang
lebih penting adalah menyadari bahwa kita bisa berbuat lebih banyak untuk mengisi
kemerdekaan ini tanpa takut tersandung oleh cemooh kodrat dan bertekad kuat untuk berani
menyuarakan dan mencatatkan nama kita “Perempuan Indonesia” sebanyak mungkin di ruang
publik Indonesia bahkan dunia.
Perempuan harus selalu memperlihatkan eksistensnya dalam masyarakat lalu mengubah
sudut pandang kebudayaan masyarakat dan sistem sosial dan politik masyarakat terhadap
perempuan. Dengan kata lain perempuan harus dipandang sebagai identitas yang memiliki
potensi kemanusiaan yang sederajat dengan manusia berjenis kelamin lain berikut seluruh
kehormatan yang dimilikinya.
Kemerdekaan perempuan adalah juga kemerdekaan bagi masyarakat manusia. Maka
kemerdekaan bagi perempuan harus diperjuangkan oleh semua pihak, tanpa kenal lelah.
Perempuan perlu didorong untuk mendefinisikan dirinya sendiri. Untuk seluruh
perempuan Indonesia Dari pikir dan tangan perempuan cerdaslah akan tumbuh generasi cerdas
yang mengisi kemerdekaan ini, kini dan masa yang akan datang.
Bulukumba, Agustus 2016
lain, kepingan sejarah yang diciptakan oleh orang-orang berani dan bermisi kuat pun terus
bertambah. Jika kita mau menelurusi kepingan-kepingan sejarah tersebut, maka jangan terkejut
jika kita banyak menemukan peran Perempuan di dalamnya.
Perempuan adalah manusia sebagaimana juga laki-laki. Perempuan memiliki seluruh potensi
sebagaimana yang dimiliki laki-laki: akal yang berpikir, naluri yang merasa dan tubuh yang
bergerak dalam ruang dan waktu. Akan tetapi dalam realitas kehidupan bermasyarakat dan
berbangsa sampai hari ini, kita menyaksikan dengan kasat mata bahwa masih begitu banyak
makhluk Tuhan berjenis kelamin perempuan, belum sepenuhnya memperoleh kemerdekaannya
sebagaimana kemerdekaan yang dimiliki lawan jenisnya : laki-laki. Masih ada banyak sekali
aturan-aturan ataupun norma-norma dalam masyarakat yang harus dilewati oleh seorang
perempuan dalam beraktivitas dengan kata lain masih ada pembatas yang menghalangi langkah
perempuan untuk bertindak tidak seperti halnya laki-laki.
Kehidupan perempuan masih harus tergantung kepada laki-laki. Peran-perannya dibatasi
untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak membutuhkan pikiran cerdas dan tenaga yang kuat. Oleh
sebab itu, Menjelang hari kemerdekaan Indonesia yang ke 71 ini, seharusnya harus semakin
membuka peluang bagi perempuan untuk terus menyuarakan hak-haknya, Perempuan harus bisa
menghadapi tantangan jamannya sendiri karena Peran perempuan berbeda setiap jamannya
sesuai tantangannya. Dalam masa 71 tahun kemerdekaan Indonesia, peran dan tantangan pun
bergeser. Kemerdekaan seharusnya mampu memberikan ruang bagi perempuan untuk berperan
aktif dalam ruang-ruang publik. Peran-peran publik telah menganga bagi perempuan dengan
kemampuan tinggi. Peran-peran ini membutuhkan kecerdasan dan kemampuan kepemimpinan
yang teruji.
Perjuangan untuk memperoleh hak yang sama secara tegas dimulai dari RA. Kartini,
walaupun banyak wanita-wanita lain di Indonesia memiliki perjuangan yang sama, tetapi
perjuangannya merupakan cita-cita agar wanita memiliki pemikiran dan tindakan yang modern.
Wanita dan laki-laki mempunyai tempatnya masing-masing di dalam kehidupan kemasyarakatan.
Dan kedua jenis manusia tersebut dapat menempati tempatnya masing-masing tanpa menjadi
kurang hak-sama sekali, karena pikiran, kecerdasan, menentukan nilai yang sama antara laki-laki
dan perempuan. Dalam mengisi peran inilah perempuan semakin mendapatkan status sosialnya
dan tidak lagi dianggap sebagai peran pinggiran karena sejatinya perempuan berjalan dan berbuat
sejajar dan sama pentingnya dengan mitranya dalam beraktualisasi diri. Karena merdeka tak
sekedar mengibarkan bendera dan merayakan momen bersejarah lewat acara penuh suka cita
disetiap tanggal 17 Agustus. Memang banyak pekerjaan yang dikerjakan oleh laki-laki dan
perempuan dengan tidak meninggalkan sifat-sifat asli perempuan. Akan tetapi keinginan,tuntutan
serta jabatan-jabatan ini, kecerdasan dan pikiranlah yang memegang peranan banyak.kaum
perempuan memiliki kedudukan yang sama dalam berusaha dan bekerja, hanya saja budaya
masyarakat yang menganggap perempuan harus berada di rumah mengurus rumah tangga. Tetapi
dengan adanya kemajuan zaman maka perempuan dan laki-laki dapat bekerja sama dalam
berbagai bidang kehidupan. Dengan kata lain, bahwa perempuan perlu mendapat kesempatan
untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengisi pembangunan sesuai dengan yang dicita-
citakan bersama.
Tapi lebih penting dari semua itu, khususnya bagi Perempuan Indonesia, momen
kemerdekaan ini adalah peringatan bagi kita untuk semakin berani menyuarakan hak-hak kita
sebagai manusia, tanpa sedikitpun mengenyampingkan kewajiban sebagai pendamping hidup
pria, Ibu dari anak-anak kita serta kodrat sebagai anak yang selalu patuh pada nasehat orang tua.
Untuk itulah kita perlu menyadari keberadaan kita sebagai perempuan, bahwa kita harus
mendapat perlakuan yang sama dengan siapapun, hak yang tak beda disegala bidang dan yang
lebih penting adalah menyadari bahwa kita bisa berbuat lebih banyak untuk mengisi
kemerdekaan ini tanpa takut tersandung oleh cemooh kodrat dan bertekad kuat untuk berani
menyuarakan dan mencatatkan nama kita “Perempuan Indonesia” sebanyak mungkin di ruang
publik Indonesia bahkan dunia.
Perempuan harus selalu memperlihatkan eksistensnya dalam masyarakat lalu mengubah
sudut pandang kebudayaan masyarakat dan sistem sosial dan politik masyarakat terhadap
perempuan. Dengan kata lain perempuan harus dipandang sebagai identitas yang memiliki
potensi kemanusiaan yang sederajat dengan manusia berjenis kelamin lain berikut seluruh
kehormatan yang dimilikinya.
Kemerdekaan perempuan adalah juga kemerdekaan bagi masyarakat manusia. Maka
kemerdekaan bagi perempuan harus diperjuangkan oleh semua pihak, tanpa kenal lelah.
Perempuan perlu didorong untuk mendefinisikan dirinya sendiri. Untuk seluruh
perempuan Indonesia Dari pikir dan tangan perempuan cerdaslah akan tumbuh generasi cerdas
yang mengisi kemerdekaan ini, kini dan masa yang akan datang.
Bulukumba, Agustus 2016
Belum ada tanggapan untuk "KEMERDEKAAN DAN REALITA HAK PEREMPUAN"
Posting Komentar