Ini tentang kisah yang aku pungut dari sebuah nyanyian rindu.
Ini tentang kisah luka yang ku tuliskan pada kesunyian bahasa yang tak lagi ku mengerti.
Tak ada kata, hanya segelas lamunan yang tercampur dengan kebohongan senja.
Senja ini, kau melihat kata-kataku.
Kata yang berada pada titik kesia-siaan.
Karena pada kesunyian malam yang tak dapat di sembunyikan ada kenangan yang ingin di lupakan tapi tak bisa pergi dengan mudah.
Senja ini, aku menyaksikan kembalinya burung-burung camar yang terbang dengan keangguhan waktu.
Senja ini, seperti aku seperti menyentuh kenangan bersamamu.
Bersama gerimis dan setangkai mawar indah.
Dan senja ini, aku menyakini aku mencintaimu.
Kau pun mencintaiku.
Sementara kita berdua lupa menaruh catatan pada takdir bahwa "Di larang saling jatuh cinta"
masihkan kau ingat sebuah kisah di danau ?
Tempat kita pernah bertemu.
Tempat kau memberikanku rindu atas cintaku.
Rindu yang telah kau titipkan pula pada hati yang lain !
Aku masih ingat tentang rindu pada secangkir MILO yang pernah kau sisipkan pada rahasia cinta kita.
Tapi kini, aku masih punya satu mimpi yang masih aku percaya bahwa engkau adalah kenangan yang menjelma hari esok.
BULUKUMBA, 03 JUNE 2014
Tulisan Lain yang Serupa:
Belum ada tanggapan untuk "RAHASIA RINDU DI UJUNG SENJA"
Posting Komentar