Home · Cerpen · Puisi · Essai

PEREMPUAN: KARIER ATAU RUMAH TANGGA?

Sepatu, tas, dan segala aksesoris perlengkapan kecantikan perempuan lainnya menjadi hal yang harus ada dalam kehidupan perempuan modern. Tapi semua itu tidak menjadikan mereka puas. perempuan juga ingin dihargai lebih dari sekedar pelengkap dalam kehidupan ini. Kemajuan zaman telah banyak mengubah pandangan tentang wanita, mulai dari pandangan yang menyebutkan bahwa wanita hanya berhak mengurus rumah dan selalu berada di rumah, sedangkan laki-laki adalah mahluk yang harus berada di luar rumah, kemudian dengan adanya perkembangan zaman dan perjuangan atau gerakan emansipasi menyebabkan wanita memperoleh kesetaraan hak yang sama dengan laki-laki.

Seorang perempuan memiliki eksistensi yang tidak kalah dari seorang laki- laki. Secara fisik, memang perempuan memiliki keterbatasan. Ia tidak memiliki tenaga yang besar layaknya laki- laki, namun secara ide dan gagasan, perempuan tak dapat dikesampingkan peran dan fungsinya. Keterlibatan perempuan dalam politik dan pemerintahan merupakan suatu anugerah bagi keberlanjutan suatu negara. Ibarat negara sebuah rumah tangga, maka perempuanlah yang memiliki peran untuk mengurus rumah serta mengatur hajat hidup seluruh penghuni rumah tersebut. Maka, dapat dipastikan bahwasanya perempuan memiliki andil yang luar biasa dalam mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Walaupun demikian, bagi negeri yang bernama Indonesia, peran perempuan masih dimarginalkan dan dikebiri eksistensinya.

Perjuangan untuk memperoleh hak yang sama secara tegas dimulai dari RA. Kartini, walaupun banyak wanita-wanita lain di Indonesia memiliki perjuangan yang sama, tetapi perjuangannya merupakan cita-cita agar wanita memiliki pemikiran dan tindakan yang modern. Wanita dan laki-laki mempunyai tempatnya masing-masing di dalam kehidupan kemasyarakatan. Dan kedua jenis manusia tersebut dapat menempati tempatnya masing-masing tanpa menjadi kurang hak-sama sekali, karena fikiran, kecerdasan, menentukan nilai yang sama antara laki-laki dan perempuan.

Memang banyak pekerjaan yang dikerjakan oleh laki-laki dan perempuan dengan tidak meninggalkan sifat-sifat asli perempuan. Akan tetapi keinginan,tuntutan serta jabatan-jabatan ini, kecerdasan dan fikiranlah yang memegang peranan banyak.kaum perempuan memiliki kedudukan yang sama dalam berusaha dan bekerja, hanya saja budaya masyarakat yang menganggap perempuan harus berada di rumah mengurus rumah tangga. Tetapi dengan adanya kemajuan zaman maka perempuan dan laki-laki dapat bekerja sama dalam berbagai bidang kehidupan. Dengan kata lain, bahwa perempuan perlu mendapat kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dalam mengisi pembangunan sesuai dengan yang dicita-citakan bersama.

Adanya ucapan dari kaum adam kebanyakan yang mengatakan bahwa perempuan lebih baik hanya bertugas di kasur, dapur, dan sumur, sesungguhnya adalah suatu kesalahan yang mengganggu sisi psikologis bagi perempuan zaman sekarang. Adanya kebiasaan yang membudaya ini, tentunya menjadi momok tersendiri bagi kaum hawa. Jangankan berbuat untuk negara, untuk dirinya sendiri dia tak bisa karena doktrin tadi.

Perempuan ini jadi tak berani mengaktualisasikan dirinya karena pendapat negatif tadi, semisal adanya larangan bekerja dari suami. Sehingga, pendidikan yang ia peroleh, seakan-akan tak berguna oleh karena tak tahu ke mana harus mengaplikasikannya.

Kesejajaran perempuan dengan laki-laki sebagai suatu usaha yang tidak sia-sia apabila wanita itu sendiri berusaha sesuai dengan kemampuannya, sehingga dengan kemampuan yang sama maka akan sanggup bersaing di kehidupan ini dengan kaum laki-laki sesuai dengan sifat kewanitaannya. Persamaan hak yang dimiliki oleh kaum perempuan Indonesia termasuk kepemimpinan dan partisipasipasi dalam bidang politik. Walaupun perempuan memiliki hak yang sama dengan laki-laki bukan berarti yang bersangkutan harus meninggalkan tugas- tugas kewanitaannya sebagai seorang ibu.

Seorang perempuan harus benar-benar tahu perannya sebagai ibu rumah tangga dan sebagai wanita karier .Jika tidak, maka kehidupan akan menjadi tidak seimbang, sehingga tidak jarang di antara mereka memilih salah satu peran, akibatnya terdapat salah satu peran yang dikorbankan. Apabila terus memilih karier tidak jarang di antara mereka yang menyebabkan keretakan bahkan perceraian rumah tangga, atau perempuan itu sendiri memilih kariernya dengan mengabaikan perkawinan, sehingga yang bersangkutan tetap hidup tanpa didampingi suami atau tetap lajang. Sedangkan bagi perempuan yang bersuami yang memilih dua peran, berarti yang bersangkutan mengorbankan kariernya atau keluar dari pekerjaan dengan menjadi ibu rumah tangga yang tinggal diam di rumah, sehingga hal ini patut disayangkan karena potensi yang terdapat dalam diri perempuan bersangkutan menjadi terbenam, bahkan terkubur selamanya.

Salah satu kesuksesan perempuan di luar dunianya, dapat dilihat dari kepemimpinan seorang wanita. Bahkan, kemampuan,ambisi,keberhasilan perempuan dalam kepemimpinan dapat melebihi laki-laki, karena pada wanita tersimpan kekuatan berupa ketegasan, ketegaran, dan kemampuan dalam mengambil keputusan yang tepat, sebagai syarat-syarat yang diperlukan bagi seorang pemimpin. Beban dan tanggungjawab perempuan sebagai pemimpin ataupun wanita karir lainnya sangatlah besar. Pada sisi lain perempuan harus berkarier akan tetapi juga dibebani oleh tanggungjawabnya sebagai ibu rumah tangga di rumah. Tanggung jawab seperti ini jelas tidak dimiliki laki-laki. Selain itu, seorang wanita untuk menjadi pemimpin atau berkarier di luar rumah misalnya berperan dalam partai politik atau pemerintahan, lebih banyak mendapatkan hambatan dibandingkan laki-laki, terutama sikap budaya masyarakat yang belum sepenuhnya menerima.

Kesejajaran antara perempuan dengan laki-laki merupakan suatu usaha yang tidak sia-sia apabila perempuan itu sendiri berusaha sesuai dengan kemampuannya, sehingga dengan kemampuan yang sama maka akan sanggup bersaing di kehidupan ini dengan kaum laki-laki sesuai dengan sifat kewanitaannya.

Seorang perempuan tangguh adalah perempuan yang mampu unggul dalam kehidupan rumah tangga dan kariernya,berhasil menjadi ibu rumah tangga untuk suami dan anak-anaknya serta wanita yang mampu melakukan perubahan dalam segala aspek kehidupan.


Bulukumba,19 April 2015

Artikel keren lainnya:

Belum ada tanggapan untuk "PEREMPUAN: KARIER ATAU RUMAH TANGGA?"

Posting Komentar

Back to top