Minggu yang mendung namun semangat yang
tetap membara, Minggu pagi ini packing barang untuk perjalanan menuju Kab. Gowa
bersama kakak Fina Irmawati Syam.
Pagi
ini saya dan kak Fina mengendarai sepeda motor kak Fina menuju Kab. Gowa
menemui kawan-kawan yang luar biasa, kawan-kawan yang penuh inspirasi dalam
dirinya dan tentunya menemui adik-adik yang luar biasa mimpinya.
Perjalanan
dari Bulukumba menuju Kab. Gowa yang waktu normal biasanya ditempuh dengan jarak
3-4 jam namun hari ini kami agak lambat dan menempuh perjalanan hamper 5 jam
karena mendung dan hujan tetiba menemui kami saat perjalanan di Kab. Jeneponto
hingga kab. Gowa. Karena takut tiba kemalaman dan kebetulan saja lampu motor
yang kami gunakan sedang bermasalah akhirnya kami tetap menerobos hujan dengan
sangat hati-hati. Ada perasaan cemas dan gembira saat menerobos hujan saat itu.
Cemas nya karena penglihatan yang tak terlalu berfungsi karena derasnya hujan
kemudian gembiranya karena saya memang sangat menyukai hujan, apalagi sudah
sejak lama tak merasakan main di tengah hujan. Saya menikmati perjalanan hari
ini.
Menjelang
magrib kami tiba di Gubuk cinta, gubuk penuh cinta milik kakak penulis Andhika
Mappasomba. Saat tiba kak Andhika sedang membenahi Rak Buku miliknya sebab ke
depan Ia berencana menjadikan teras gubuknya sebagai teras baca untuk anak-anak
disekitar kompleks rumahnya, niat yang mulia semoga dilancarkan segala proses
pembangunanya.
Tiba
di gubuk dengan pakaian yang basah kuyup, saya merapikan badan, mengganti
pakaian dan kemudian membinccang banyak hal bersama kak andhika. Setelah makan
malam dan berdiskusi banyak hal kak Fina di jemput oleh kawannya untuk menuju
Kecamatan Barombong Kab. Gowa untuk mempersiapkan segala kebutuhan esok berbagi
inspirasi bersama adik-adik pemimpi.
Di
Gubuk cinta setelah kepergian kak Fina, diskusi berlanjut sembari membenahi persiapan pembangunan teras baca,
kami dibantu kak Ian Konjo (Penulis, Jurnalis dan direktur IK Media).
Pagi
menjelang, saya bersiap sembari menunggu kawan menuju kecamatan barombong.
Pukul
06.30 WITA Tujuan utama ke Kab. Gowa akhirnya dimulai.
Hari
ini kami bertemu dengan kawan-kawan yang baik hati dan luar biasa.
Kami
tiba di Sekolah SDN Kalukuang Kec. Barombong Kab. Gowa, mengikuti upacara
bendera bahkan beberapa diantara kami menjadi pelaksana upacara,
Ada
kak Nilu Puspa seorang reporter di salah satu stasiun Tv hari ini bertugas
sebagai protocol di upacara bendera
Ada
kak OKy seorang Arsitek bertugas sebagai pembaca doa
Ada
kak Taqwa Sultan bertugas sebagai ajudan Pembina upacara
Ada
kak Atiq seorang blogger dengan semangat yang kuar biasa menggendonga anak
kecilnya sembari bertugas sebagai pembaca Undang-undang
Ada
kak Edwin seorang reporter TV bertugas sebagai Dirijen memandu paduan suara
upacara bendera.
Dan
ada pak Mustari berprofesi sebagai pemadam kebakaran hari itu bertugas sebagai
pemimpin upacara
Hari
yang luar biasa, bahkan banyak diantara kami yang setelah sekian puluh tahun
yang lalu baru kembali mengikuti upacara bendera.
Setelah
upacara saatnya kegiatan inti dimulai bercerita bersama kawan baru mengatur
waktu dan kisah menemui adik-adik dan saling berbagi inspirasi.
Masuk
dikelas menjelaskan bagaimana profesi dan di sini dimulailah kisah kisah
menyenangkan itu.
Berbagi
kisah dan cerita sederhana kepada adik-adik. Adik-adik yang polos dengan seribu
mimpi di kepalanya,.
Ada
yang tau apa itu cita-cita??
“cita-cita
itu impian kak’
“cita-cita
itukalau besar nanti kita mau jadi apa”
“cita-cita
itu polisi kak”
Ada
banyak sekali jawaban yang kuterima namun hari ini. Bicara soal cita-cita apa
yang akandigeluuti nantinya, tak banyak yang berubah dari zaman ke zaman. Siswa
SD masa kini rupanya masih sama dengan era saya, kalau ditanya soal
cita-citanya, kebanyakan jawabannya masih mirip, ingin jadi dokter, polisi,
guru, tentara, dan beberapa profesi andalan lainnya. Meski begitu ternyata ada
juga siswa yang melirik profesi lain, sebut saja menjadi astronot, arsitek,
blogger dan lain-lain profesi itu ia jadikan cita-cita setelah tim Relawan
Inpirasi berbagi kisah di kelas mereka masing-masing.
Gerakan Kelas Inspirasi ini ini semata dijalankan sebagai sebuah langkah kecil dalam
memberikan kontribusi untuk pendidikan Indonesia. Harapannya, para siswa SD
menjadi sasaran kegiata ini terinspirasi dan memiliki motivasi lebih kuat
mencapai cita-citanya, membuka wawasan bahwa diluar sana ada banyak profesi
yang bias digeluti, ada banyak bidang pekerjaan yang membutuhkan lebih banyak
orang kreatif. Setidaknya mereka mendapatkan akses informasi langsung dari
orang-orang yang sudah terjun di bidang pekerjaan tersebut bertahun-tahun
lamanya.
Ada
yang punya cita-cita? Tanyaku pada adik-adik
Iyaa
kak “ serentak mereka menjawab
“saya
mau jadi polisi kak”
“saya
mau jadi guru kak”
“saya
mau jadi astronot kak”
Saya
mau jadi dokter kak”
Semuanya
memiliki cita-cita, dan setiap anak menyampaikan cita-citanya, saya hanya
meneylipkan semangat bahwa untuk mencapai cita-cita, mereka perlu memiliki
beberapa hal , diantaranya : rajin, jujur,pantang menyerah, menghormati orang
lain, dan suntikan hal positif lainnya yang harapannya mereka bias ingat bahwa
karakter itulah yang perlu dimiliki seseorang kalau ingin berhasil menjalani
berbagai tahapan dalam hidupnya.
Rupanya
menyentuh mereka satu persatu mengajak mereka mengucapkan sendiri
suntikan-suntikan itu tak mudah, bertemu mereka tak mudah, mengambil hati
mereka jua tak mudah, belum lagi ketika ada anak yang bertengkar dan harus
dipisahkan , anak-anak yang berlarian.
Usai
mengajar satu kata yang bias kuucap “Luar Biasa”
Luar
biasa para guru yang setiap hari harus berhadapan dengan mereka, luar biasa
menantangnya menyampaikan pesan sederhana sebagai suntikan yang bias memotivasi
mereka, luar biasa menyuntikkan kata “JANGAN MENYERAH” kepada mereka supaya mereka selalu ingat
bahwa akan selalu ada rintangan yang harus dihadapi ketika ingin meraih
cita-cita yang kita inginkan.
Dan
akhirnya diakhir kegiatan saya harus legah ketika adik-adik berani menuliskan
nama dan cita-citanya dengan lantang lalu menempelnya di wall of dream yang
kami sediakan, ia menulis dengan percaya diri sembari mengucap “kakak ini
cita-citaku nanti ketika kita bertemu saya sudah bekerja sesuai cita-citaku
kak”
Akhirnya
saya yakin, mereka adik-adik penuh semangat yang tak patah arah meraih impian.
Belum ada tanggapan untuk "KISAH TIM SERINDIT (SDN KALUKUANG KAB. GOWA) "
Posting Komentar