Untukmu,
ada sebuah malam indah yang pernah kita lewati
saat dimana pertama kali ku dengar suaramu di ujung telepon kala itu
suara yang kini selalu menghiasi malamku
suara yang selalu mengantarkan kata-kata indah sebelum lelapku
pernah,
di ujung malam kita habiskan waktu berdua
bercerita tentang indahnya cinta
indahnya puisi
indahnya kota kelahiran
indahnya kekasihmu yang selalu menjadikan indah setiap syair yang kau dengungkan
Hai, Lelaki pecinta violin
Tahukah kamu tentang runduku pada tatapan matamu yang sampai kini menjadi misteri untukku ?
rindu yang selalu menemaniku pada malam yang sepi
pada malam yang dingin
pada malam yang menarikan kisah tanpa pertemuan
rindu yang selalu mencoba membunuh waktu
rindu yang selalu ku sunting dengan sebuah puisi
Pernah,
di ujung malam ku bacakan puisi
puisi tentang cinta untukmu
lalu kau tertawa terbahak panjang
kau menertawaikukemudian kau bercerita tentang kekasihmu
yang ku balas dengan tawa panjang pula
ahhh, aku masih mengenangnya
Hai, Lelaki pecinta Violin
mainkan senarmu untukku
nyanyikan sebuah lagu cinta untukku
akan ku bacakan kau puisi tentang kebahagiaan
puisi tentang rindu yang akan ku lukiskan pada langit
yang akan mempertemukan rindu kita
jika esaok berubah menjadi pertemuan
izinkan aku menyaksikan tangan indahmu memainkan violin untukku
temani aku menikmati secangkir teh di ujung malam yang jelita
semoga kau bahagia, Adik Irwan Syamsir
Bulukumba, 25 September 2014
Tulisan Lain yang Serupa:
Belum ada tanggapan untuk "Catatan di Sebuah malam"
Posting Komentar